{ Lagu dan videoklip di s.i.n.i. }
Di pondok kecil, di pantai Ombak,
Berbuih Putih,beralun-alun,
Di suatu hari,
Ayah berkata,
"Jaga Adikmu, Ayahkan pergi jauh",
Ku pandang wajah Ayah,
Dahinya kucium,
Airmatanya mengalir,
Hatiku pilu,
"Diam-diamlah sayang,
Jangan menangis,
Doakan Ayah,
Semoga diterima".
"Diam-diam adikku sayang,
Jangan menangis,
Andai ayah gugur,
Doakan dia syahid".
"Selamat Berjuang,
Ayah tercinta,
Kau pergi dulu Ayah,
Ke medan juang".
Ku iringi doa,
Moga berjaya,
Beroleh kemenangan,
Demi Agama Islam.
"Wahai abangku,
Ke mana Ayah?
Ku sayang Ayah, Ku cinta Ayah".
"Wahai Abangku,
Ke mana Ayah?
Ku sayang Ayah, Ku cinta Ayah".
"Duhai adikku sayang,
Jangan bersedih,
Ayahmu pergi, menyambut seruan Illahi,
Tapi ingatlah adikku,
Pesanan Ayah,
Berjuang dan Berkorban,
Walau dimana jua".
Padamu Tuhan,
Aku bermohon,
Dosa Ayahku,
Minta diampunkan,
Berilah rahmat,
Bantulah ia,
Untuk menegakkan,
Agama Islam.
Petikan Salafi
"Demi Allah, kita berperang bukan berdasarkan bilangan, kekuatan atau Jumlah, kita berperang untuk memuliakan Agama yang telah dimuliakan Allah ini" Abdullah Ibn Rawahah r.a.
"Demi Allah! Debu yang berada di hidung kuda para sahabat nabi s.a.w yang berjuang bersama Nabi s.a.w lebih mulia dari kebanyakan sultan atau raja yang ada dalam dunia ini." Dr. Asri
"Demi Allah! Aku tolak Syiah; bukan dengan tangan tetapi dengan kaki" Harimau Menaip.
"Demi Allah! Debu yang berada di hidung kuda para sahabat nabi s.a.w yang berjuang bersama Nabi s.a.w lebih mulia dari kebanyakan sultan atau raja yang ada dalam dunia ini." Dr. Asri
"Demi Allah! Aku tolak Syiah; bukan dengan tangan tetapi dengan kaki" Harimau Menaip.
Mutiara Kata
Dari Ibnu Umar ra berkata: Rasulullah saw memegang pundakku dan bersabda, “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau penyeberang jalan.” Ibnu Umar ra berkata, “Jika kamu berada di petang hari, jangan menunggu pagi hari, dan jika engkau di pagi hari janganlah menunggu petang, manfaatkanlah masa sihat. Sebelum datang masa sakitmu dan saat hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Bukhari)
“Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap ghurabaa(dagang/asing) dan akan datang kembali ghurabaa(dagang/asing) maka berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing itu?” Lalu Rasulullah menjawab, “Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan kerosakan.” (HR. Muslim)
Dan dalam riwayat lain, "Sesungguhnya baginda ditanya perihal orang-orang yang asing itu, lalu baginda menjawab, "Iaitu orang-orang yang menghidupkan-hidupkan apa yang telah dimatikan manusia dari sunnahku" (HR Muslim, Ibnu Majah, dan at-Thabrani)
Dalam riwayat lain dari Ibnu Wahbin, "Baginda saw. bersabda, "Kebahagiaanlah bagi orang-orang yang asing, iaitu mereka yang berpegang teguh pada kitab Allah ketika ditinggalkan oleh orang banyak dan mengerjakan sunnah ketika dipadamkan oleh orang banyak"
“Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap ghurabaa(dagang/asing) dan akan datang kembali ghurabaa(dagang/asing) maka berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing itu?” Lalu Rasulullah menjawab, “Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan kerosakan.” (HR. Muslim)
Dan dalam riwayat lain, "Sesungguhnya baginda ditanya perihal orang-orang yang asing itu, lalu baginda menjawab, "Iaitu orang-orang yang menghidupkan-hidupkan apa yang telah dimatikan manusia dari sunnahku" (HR Muslim, Ibnu Majah, dan at-Thabrani)
Dalam riwayat lain dari Ibnu Wahbin, "Baginda saw. bersabda, "Kebahagiaanlah bagi orang-orang yang asing, iaitu mereka yang berpegang teguh pada kitab Allah ketika ditinggalkan oleh orang banyak dan mengerjakan sunnah ketika dipadamkan oleh orang banyak"
No comments:
Post a Comment